Disusun oleh : Agus Santosa, S.Farm., Apt.
Jamu adalah warisan budaya Indonesia. Jamu atau tend-nya disebut Herbal, digunakan sejak zaman dahulu untuk memelihara kesehatan, mencegah bahkan mengobati suatu penyakit.
Sayangnya citra Herbal banyak dirusak oleh oknum yang memasukan Bahan Kimia Obat (BKO) di dalamnya.
BKO disini adalah obat kimia yang ditambahkan pada Herbal, bisa ditambahkan pada bahan bakunya, proses produksinya atau pada produk jadinya.
Bahan kimia obat (BKO) adalah kategori obat keras dan memiliki efek samping berbahaya.
Berdasarkan temuan Badan POM RI, herbal yang sering dicampur BKO adalah Herbal yang khasiatnya sebagai berikut :
Penambahan BKO pada Herbal memang menyebabkan efek Herbal tersebut langsung terasa, tetapi dampak buruknya jauh lebih besar daripada manfaatnya. Berikut beberapa dampak buruk dari konsumsi BKO tanpa pengawasan dokter :
Trombositopenia (kekurangan trombosit) bisa terjadi dengan gejala pendarahan pada mukosa, mulut, hidung dan gusi. Gejala ini disertai dengan muntah dan batuk darah, pendarahan pada lambung, urin dan feses berdarah akibat BKO Glibenklamid.
Osteoporosis, gangguan pertumbuhan, gangguan saraf akibat BKO Prednison dan Deksametason.
dll.
Dampak buruk BKO muncul disebabkan oleh beberapa hal, diantaranya :
Sekali lagi, walau tampak menguntungkan, jamu mengandung BKO sesungguhnya mengancam kesehatan masyarakat.
Alhamdulillah, produk Herbal Indo Utama tidak mengandung BKO, kami selalu berusaha memberikan produk-produk yang terbaik, yang aman, bermutu dan berkhasiat.
Bagikan informasi tentang Waspadai Herbal dicampur BKO/Bahan Kimia Obat kepada teman atau kerabat Anda.
*Pemesanan dapat langsung menghubungi kontak di bawah ini:
*Pemesanan dapat langsung menghubungi kontak di bawah ini:
*Pemesanan dapat langsung menghubungi kontak di bawah ini:
Belum ada komentar untuk Waspadai Herbal dicampur BKO/Bahan Kimia Obat